BIOLOGI
EKOSISTEM
HUTAN
Dosen pengampu:
Ir.Muhammad Supriyadi Joko Laksono.
Disusun
oleh :
KELAS
1B
1.
AYU
USWATUL LSS (
11 421 042 )
2.
ANIS ZAHROTIN (
11 421 067 )
PROGRAM
STUDI FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA dan IPA
IKIP
PGRI MADIUN
2011/2011
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan-Nya penyusun tidak dapat menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang EKOSISTEM HUTAN, yang kami sajikan berdasarkan
hasil diskusi dan di ambil dari beberapa sumber. Makalah ini kami selesaikan
untuk memenuhi tugas BIOLOGI yang di bimbing oleh Ir.Muhammad Supriyadi Joko
Laksono.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Madiun, Desember 2011
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 0
KATA PENGANTAR
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 1
DAFTAR ISI . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . .. . . . . . 2
BAB I
PENDAHULUAN . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .3
Latar Belakang
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
A.
Rumusan
Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . 3
B.
Tujuan
Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
C.
Metode penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB II
PEMBAHASAN. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . .. 5
1.
Pengertian ekosistem hutan . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.
Komponen yang ada dalam ekosistem hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
3.
Satuan makluk hidup dalam ekosistem hutan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 7
4.
Jenis – jenis ekosistem hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . 8
5.
Manfaat hutan bagi kehidupan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . 16
6.
Fungsi hutan. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .18
7.
Pelestarian ekosistem hutan. . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .19
BAB III
PENUTUP . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
1. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.. . . . . 22
2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .. 22
DAFTAR PUSTAKA
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 23
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Bagian
bumi yang ditempati oleh mahluk hidup dikelal sebagai biosfer, yang mencakup
semua kawasan daratan, udara dan air dari planet bumi. Kawasan biosfer terletak
mulai dari 8 km diatas permukaan bumi, sampai 8 km dibawah permukaan lautan.
Organisme hidup tidak terdistribusi secara merata dalam biosfer, hanya beberapa
spesies organisme yang hidup pada permukaan es abadi dikutub selatan maupun
dikutub utara bumi. Sebaliknya hutan sangat kaya dengan keanekaragaman spesies.
Biosper besar, kompleks dan sulit dipelajari, sehingga para ahli ekologi lebih
suka bekerja dengan unit lebih kecil biosper, yang disebut dengan ekosistem.
Sebuah ekosistem terdiri atas gambaran fisik kawasan tertentu (faktor abiotik)
dan organisme hidup (faktor biotik) yang terdapat dalam kawasan tersebut.
Faktor abiotik dalam ekosistem hutan terdiri atas faktor abiotik seperti tanah,
air, suhu, kelembaban, angin, sinar matahari. Sedangkan tumbuhan, hewan,
seperti kelinci, burung, tikus, singa adalah komponen biotik dalam ekosistem
hutan.
Walaupun hutan nampak sangat berbeda dengan danau tetapi sebenarnya kedua tipe ekosistem tersebut memiliki struktur dan fungsi yang sama.walaupun sebagian besar spesies didaratan berbeda dengan spesies diair, tetapi mereka dapat dibandingkan secara ekologi. Vegetasi yang terdapat didalam hutan memiliki fungsi yang sama dengan fitoplankton didalam danau; insekta, primata dan harimau dihutan berfungsi sama dengan zooplankton, ikan dan burung; demikian seterusnya. Dalam ekosistem hutan masa struktur yang besar dari tumbuhan darat menghasilkan sejumlah besar jaringan yang kebal.
Walaupun hutan nampak sangat berbeda dengan danau tetapi sebenarnya kedua tipe ekosistem tersebut memiliki struktur dan fungsi yang sama.walaupun sebagian besar spesies didaratan berbeda dengan spesies diair, tetapi mereka dapat dibandingkan secara ekologi. Vegetasi yang terdapat didalam hutan memiliki fungsi yang sama dengan fitoplankton didalam danau; insekta, primata dan harimau dihutan berfungsi sama dengan zooplankton, ikan dan burung; demikian seterusnya. Dalam ekosistem hutan masa struktur yang besar dari tumbuhan darat menghasilkan sejumlah besar jaringan yang kebal.
2.
Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian ekosistem hutan?
b.
Apa satuan mahluk hidup dalam ekosistem?
c.
Jenis- jenis Ekosistem Hutan
d.
Apa komponen ekosistem hutan?
e.
Apa ketergantungan dalam ekosistem
hutan?
f.
Bagaimana cara pelestarian
ekosistem hutan?
3.
Tujuan penulisan
·
Tujuan Khusus.
Adapun tujuan khusus
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Biologi
untuk menambah wawasan kami dalam memahami ekosistem hutan.
·
Tujuan Umum
Adapun tujuan umumnya
dari penulisan makalah ini adalah untuk memberitaukan kepada pembaca mengenai
pengertian ekosistem trutama ekosistem hutan, stuan mahluk hidup yang ada dalam
ekosistem hutan, komponen ekosistem hutan, ketergantungan dalam ekosistem
hutan, aliran energi dalam ekosistem hutan dan cara pelestarian ekosistem
hutan.
4.
Metode Pnulisan
Dalam penulisan
makalah ini penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai
referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku-buku atau dari sumber
media internet yang terkait dengan ekosistem terutama ekosistem hutan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Ekosistem Hutan
Ekosistem adalah
hubungan antara kumpulan beberapa populasi disuatu tempat yang mengadakan
interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan abiotik
dan hubungannya adalah timbal balik.
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.
Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.
Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Gambar
ekosistem hutan
2.
Komponen yang ada dalam
ekeositem hutan
Ekosistem tersusun
atas komponen hidup ( biotik ) dan komponen tidak hidup (abiotik)
·
Komponen Biotik
Komponen ini meliputi
semua janis mahkuk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.
Berdasarkan peranannya dapat dibedakan menjadi 3 golongan sebagai berikut :
o Produsen
Produsen juga dikenal sebagai organisme autotrof, yaitu organisme yang mampu membuat makanan sendiri dengan mensintesis bahan anorganik maupun bahan organik sederhana dengan bantuan eneri matahari melalui proses fotosintesis. Contohnya : Tumbuhan hijau
Produsen juga dikenal sebagai organisme autotrof, yaitu organisme yang mampu membuat makanan sendiri dengan mensintesis bahan anorganik maupun bahan organik sederhana dengan bantuan eneri matahari melalui proses fotosintesis. Contohnya : Tumbuhan hijau
o Konsumen
Konsumen juga dikenal sebagai organisme heterotof, yaitu organisme yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Organisme ini memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh organisme lain.
Konsumen juga dikenal sebagai organisme heterotof, yaitu organisme yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Organisme ini memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh organisme lain.
organik sebagai
makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh organisme lain.
Berdasarkan makanannya konsumen dibedakan seperti berikut.
a. Hebivora ( pemakan tumbuhan ); misalnya kambing, sapi dan kerbau
b. Karnivora ( pemakan daging ); misalnya srigala, harimau dan singa
c. Omnivora ( pemakan tumbuhan dan daging );misalnya ayam, tikus, kera, dan manusia.
a. Hebivora ( pemakan tumbuhan ); misalnya kambing, sapi dan kerbau
b. Karnivora ( pemakan daging ); misalnya srigala, harimau dan singa
c. Omnivora ( pemakan tumbuhan dan daging );misalnya ayam, tikus, kera, dan manusia.
o Pengurai
(dekomposer)
Organisme ini merombak
dan menguraikan bahan organik dari organisme mati (bahan organik kompleks).
Kemudian organisme ini menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.
Contoh organisme yang termasuk pengurai adalah jamur dan bakteri.
·
Komponen Abiotik
Komponen
abiotik meliputi komponen tidak hidup sebagai berikut
1.Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme.
1.Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme.
2.Air
sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap ekositem.
3.
Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem.
4.
Kelembapan, berpengaruh terhadap kecepatan penguapan air dari pemukaan tubuh
organisme
5.Angin
berperan dalam penyebarab biji dan spora serta berpengaruh terhadap kelembapan
6.Ph ( derajat keasaman tanah atau air ), berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan dalam tanah dan dalam air tawar.
6.Ph ( derajat keasaman tanah atau air ), berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan dalam tanah dan dalam air tawar.
7.Cahaya
matahari, dapat mempengaruhi ekosistem.
8.
Ketinggian, dapat5 menentuka jenis organisme yang hidup ditempat tersebut.
9. Garis lintang, secara tidak langsung menyebabkan pebedaan distribusi organisme di permukaan bumi.
9. Garis lintang, secara tidak langsung menyebabkan pebedaan distribusi organisme di permukaan bumi.
3.
Satuan
Mahluk Hidup Dalam Ekosistem Hutan
Mahluk
hidup memerlukan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Lingkungan merupakan suatu
kondisi eksternal yang mrmpengaruhi yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan organisme suatu wilayah. Untuk dapat survive organisme atau mahluk
hidup harus dapat beradap tasi terhadap lingkungan sekitar. Organisme tersebut
ada yang hidup berkelompok atau hidup sendiri (soliter) dalam suatu lingkungan.
Keadaan ini menandakan bahwa di dalam ekosistem terdapat satuan-satuan mahluk
hidup. Ada beberapa satuan-satuan mahluk hidup antara lain :
a.Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.
b.Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
c.Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
d.Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e.Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
f. Biosfer
Biosfer adalah
berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk sistem
yang lebih besar lagi.
Berdasarkan
proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem
alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa
campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem
sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem
sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium.
4.
Jenis- jenis Ekosistem Hutan
Secara garis besar
yang termasuk di dalam ekosistem hutan dibagi menjadi 3 yaitu ekosistem hutan
jarum, ekositem hutan gugur daun dan ekosistem hutan hujan tropis.
a.
Ekosistem Pohon Jarum
Gambar:
Ekosistem Pohon Jarum
Hutan ini disebut
hutan pohon jarum karena biji-bijinya diproduksi di dalam cone atau kerucut.
Kita bisa menemukan hutan cemara, cedar, larch dan pinus yang luas diwilayah
yang bersuhu dingin dan keras dengan musim panas yang singkat dan curah hujan
yang rendah.
Contoh : Dibagian
utara amerika, eropa, asia dan wilayah-wilayah pegunungan.
Kebanyakan hutan pohon jarum berdaun jarum ( permukaannya yang lebih kecil berarti sedikit air yang hilang karena evaporasi ) dan sebagian besar berupa pohon yang selalu berdaun hijau ( tidak pernah menggugurkan daunnya ) sehingga bisa menghasilkan makanan sepanjang tahun. Pohon-pohon ini tidak menyediakan banyak makanan untuk kehidupan binatang karena jarumnya keras dan dahan-dahannya jarang. Hanya ada sedikit tumbuhan yang tumbuh dipermukaan tanah karena tanahnya tidak subur dan kekurangan sinar matahari ( terhalang oleh pepohonan ).
Kebanyakan hutan pohon jarum berdaun jarum ( permukaannya yang lebih kecil berarti sedikit air yang hilang karena evaporasi ) dan sebagian besar berupa pohon yang selalu berdaun hijau ( tidak pernah menggugurkan daunnya ) sehingga bisa menghasilkan makanan sepanjang tahun. Pohon-pohon ini tidak menyediakan banyak makanan untuk kehidupan binatang karena jarumnya keras dan dahan-dahannya jarang. Hanya ada sedikit tumbuhan yang tumbuh dipermukaan tanah karena tanahnya tidak subur dan kekurangan sinar matahari ( terhalang oleh pepohonan ).
Inilah yang membatasi
kehidupan binatang dihutan ini. Suhu udara terlalu dingin bagi bakteri dan
cacing tanah, sehingga dekomposisi sisa-sisa tumbuhan menjadi lamban, tanahnya
berada disisa-sisa tumbuhan yang tidak terdekomposisi sehingga mengandung
sedikit humus, ini menyebabkan daur nitrogen dan mineral yang dikandungnya juga
menjadi kurang efektif. Sebagian binatang telah berinteraksi untuk hidup
didalam hutan sepanjang tahun, misalnya rusa besar yang berkelana jauh mencari
makanan sedangkan beruang dan tupai tidur ( berhibernasi ) dimusim dingin dan
hidup dari lemak yang dikumpulkan dari makanan musim panas. Musim panas yang
hangat dan singkat memperlihatkan aktivitas. Serangga berkembang biak dengan
cepat dan menjadi persediaan makanan bagi burung-burung yang bersama-sama
bermigrasi keutara untuk membuat sarang. Pohon cemara berkembang cepat untuk
memanfaatkan sinar matahari.
b.
Hutan Gugur Daun
Gambar:
Hutan gugur daun
Kata gugur daun
menggambarkan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya setahun sekali. Pohon-pohon
ini merupakan tumbuhan berbunga yang biasanya berbunga setahun sekali pada
musim semi. Hutan gugur daun bisa ditemukan diwilayah-wilayah dengan suhu
sedang dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Kebanyakan wilayah
eropa, asia bagian timur dan amerika bagian timur pernah mempunyai hutan pohon
gugur daun seperti : ekosistem beech ( pohon berkulit halus berwarna abu-abu),
mapel dan pohon ash. Hutan gugur daun mempunyai daun yang lebar dan besar untuk
menyerap banyak sinar matahari untuk berfotositesis. Daun-daunnya berguguran
sebelum musim dingin, sebelum angin kencang dan hawa dingin merusaknya. Setiap
pohon menyediakan ruamah dan makanan bagi komunitas satwa liar besar. Tanah
subur dengan banyak sinar matahari memungkinkan beragam jenis tumbuhan untuk
tumbuh.
Tumbuh-tumbuhan ini
menyediakan makanan untuk kehidupan binatang. Daun-daun yang berguguran setiap
tahu dan sekumpulan pengurai membuat tanah kaya akan humus, nitrat dan mineral.
Kegiatan binatang dimusim dingin lebih banyak dibandingkan di hutan pohon jarum
tetapi kehidupan masih jauh lebih banyak pada musim semi dan musim panas yang
hangat dan cerah. Dikedua musim ini terdapat banyak kehidupan tumbuhan,
serangga, burung dan mamalia.
c.
Hutan Hujan Tropis
Gambar
2.5 Hutan hujan tropis
Hutan
hujan tropis yang besar membentang mengelilingi ekuator dan menutupi sebagian
besar wilayah amerika tengah, amerika selatan, afrika tengah, asia tenggara,
dan australia utara. Hutan ini merupakan ekosistem dunia yang paling kompleks
yang mengandung sumber kekayaan.hutan hujan ini berkembang di wilayah-wilayah
yang selalu bercurah hujan dan bersuhu tinggi. Selama ratusan tahun hutan ini
telah mengembangkan habitat satwa liar terkaya di dunia wilayah permukaan bumi
yang tertutup oleh hutan ini hanyalah kurang dari 10%, tetapi spesies binatang
dan tumbuhan yang ada di dalamnya mencapai hingga 50% sampai 70%. Hutan hujan
terbesar di dunia adalah hutan amazon di Brasil.
Semua hutan hujan mempunyai susunan yang sama yaitu lima lapisan utama, setiap lapisan mempunyai kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.
Semua hutan hujan mempunyai susunan yang sama yaitu lima lapisan utama, setiap lapisan mempunyai kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.
1.
Lapisan atas kanopi
Lapisan ini terdiri
atas beberapa pohon tertinggi yang ketinggiannya mencapai 9,144 m sampai 15,24
m diatas rata-rata tinggi pepohonan di bawahnya.Dari tempat ini, terdapat eleng
jambul dan burung pemangsa lainnya mengawasi binatang-binatang yang akan
dimangsa.
2.
Lapisan kanopi
Ketinggian pohon mencapai
30,48 m sampai 39,69 m dari tanah dan beberapa di atasnya mempunyai ketebalan
9,144 m. Lapisan ini merupakan atap yang selalu hijau yang terbentuk oleh
gabungan dedaunan dan cabang-cabang puncak pohon. Sebagian besar tumbuhan dan
binatang hutan terdapat di lapisan ini untuk mendapatkan matahari yang
berlimpah.
3.
Lapisan bawah kanopi
Terdiri atas
puncak-puncak pohon lebih kecil yang hanya mendapatkan sedikit sinar matahari
seperti : Palma dan pohon-pohon muda yang berjuang tumbuh. Lapisan ini lebih tipis
dibandingkan dengan lapisan kanopi dan mempunyai komunitas kehidupan tumbuhan
dan binatang sendiri.
4.
Lapisan semak
Terdiri dari belukar
dan pohon-pohon kecil. Lapisan ini bergantung pada sinar matahari yang menembus
lapisan atas jika tidak ada sinar matahari yang mencapai lapisan ini, maka lapisan
ini akan tipis atau jarang.
5.
Lapisan bawah
Pakis dan rerumputan
membentuk lapisan di permukaan tanah. Binatang yang tinggal di lapisan ini
adalah tapir dan beragam serangga.
6.
Ketergantungan Dalam Ekosistem
Hutan
Suatu organisme hidup
akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang
terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling
mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati
dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam
ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia.
·
Rantai makanan
adalah pengalihan
energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan
yang dimakan. Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu
rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai Parasit
1. Rantai Parasit
Rantai parasit
dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.
Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
2. Rantai Saprofit
Rantai saprofit
dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.
Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan
lainnya sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
3. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa
landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa
dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan
dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan
berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
·
Aliran Energi
Gambar:
Aliran energi
Energi
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh
organisme dari makan yang dikonsumsinya dan digunakan untuk aktifitas hidupnya.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Tumbuhan
berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang
menggunakan energi cahaya matahari untuk mengubah zat anoganik disebut
kemoautotrof organisme yang menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia
untuk membuat makanan disebut kemoautotrof energi yang tersimpan dalam makanan
inilah yang digunakan oleh konsumen untuk aktivitas hidupnya. Pembesaran energi
yang tersimpan dalam makanan dilakukan denga oksidasi ( respirasi). Golonga
organisme autotrof merupakan makanan penting bagi organisme heterotrof, yaitu
organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, misalnya manusia, hewan dan
bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof berupa bahan organik yang sudah
jadi.
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu kebentuk energi yang lai dimulai dari sinar matahari lalu keprodusen, konsumen primer, konsumen tinggkat tinggi sampai saproba didalam tanah.
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu kebentuk energi yang lai dimulai dari sinar matahari lalu keprodusen, konsumen primer, konsumen tinggkat tinggi sampai saproba didalam tanah.
Agar
lebih jelas memahami aliran energi, perhatikan gambar berikut :
Gambar siklus energy
Keterangan :
Produsen = prudusenprimer
Herbivora = konsumen primer
Karnivora = konsumen sekunder
siklus energi = siklus materi
Produsen = prudusenprimer
Herbivora = konsumen primer
Karnivora = konsumen sekunder
siklus energi = siklus materi
.
5.
Manfaat
hutan bagi kehidupan
Sejak jaman
nenek moyang manusia, hutan telah dijadikan sebagai lahan untuk mencari nafkah hidup.Sejak itu pula telah ada kearifan lokal manusia untuk melindungi dan
melestarikan hutan dan lingkungannya sehingga hutan tetap menjadi primadona
penopang kehidupan mereka. Hutan diketahui memiliki manfaat yang langsung
maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia seperti yang dikemukakan sebagai berikut.
A. Manfaat langsung
1. Sumber bahan/konstruksi bangunan
(rumah, jembatan, kapal, perahu, bantalan kereta api, tiang listrik, plywood,
particle board, panel-panel dll).
2. Sumber bahan pembuatan perabot rumah
(meubel, ukiran, piring, senduk, mangkok dll).
4.
Sumber protein (madu, daging, sarang burung, dll).
5.
Sumber pendukung fasilitas
pendidikan (pinsil dan kertas).
6.
Sumber bahan bakar (kayu api, arang dll).
7.
Sumber oksigen (pernapasan
manusia, respirasi hewan)
8.
Sumber pendapatan
(penjualan hasil hutan kayu dan non kayu)
9.
Sumber obat-abatan (daun,
kulit, getah, buah/biji)
B.
Manfaat tidak langsung
1. Pengatur
sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan)
2. Kontrol
pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan)
3. Kontrol
pemanasan bumi
6. Pusat
pendidikan dan penelitian
7. Sumber
bahan pendukung industri-industri kimia (pewarna, terpen, kosmetik, obat-obatan,
tekstil dll).
Hutan
merupakan suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam lapisan
dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan
dan membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis.
Dengan demikian berarti berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan yaitu:
1. Hidrologis,
artinya
hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun
embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki
mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga
berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.
2. Iklim,
2. Iklim,
artinya
komponen ekosistern alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air), sinar
matahari (suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang
ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.
3. Kesuburan tanah,
artinya
tanah hutan merupakan pembentuk humus
utama dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu
induk yang membentuknya, kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur dan
struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan
air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan
jasad jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya
bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan
4.
Keanekaragaman genetik,
artinya
hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan
kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi
karena hutan semakin berkurang habitatnya.
5. Sumber daya alam,
5. Sumber daya alam,
artinya
hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa
negara, terutama di bidang inciustri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi
kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain
kayu juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin, kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.
6. Wilayah wisata alam,
6. Wilayah wisata alam,
artinya
hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai estetika, etika dan sebagainya.
6. Fungsi
hutan
Hutan memiliki tiga fungsi yaitu
1. fungsi konservasi
2. fungsi lindung
3. fungsi produksi
Hutan
konservasi terdiri dari :
a. kawasan hutan suaka alam,
b. kawasan hutan pelestarian alam
c. taman buru.
·
Hutan produksi adalah
kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.
·
Hutan lindung adalah
kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga
kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
·
Hutan konservasi adalah
kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
·
Kawasan hutan suaka alam
adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai
kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang
juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
·
Kawasan hutan pelestarian alam
adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya.
·
Taman buru adalah kawasan
hutan yang di tetapkan sebagai tempat wisata berburu.
7.
Pelestarian Ekosistem Hutan
Gambar:
Pelestarian Ekosistem Hutan(menanam pohon)
Peranan
keanekaragaman mahluk hidup dalam ekosistem adalah sebagai penyeimbang dalam
ekosistem. Tindakan-tindakan yang dapat merusak keanekaragaman mahluk hidup:
perusakan hutan misalnya Penebangan hutan secara liar dapat merusak struktur
tanah, merusak tumbuhan kecil akibat tertimpa oleh pohon besar yang ditebang
dan satwa liar kehilangan tempat hidupnya. Penggunaan pestisisa misalnya
penggunaan pestisida secara berlebihan tidak hanya membunuh hama saja tetapi
juga membunuh organisme lainnya. Perburuan liar misalnya seperti peburuan
harimau dan ular untuk diambil kulitnya, gajah untu diambil gadingnya dan badak
untuk diambil culanya akan membuat hewan-hewan tersebut terancam punah.
Memelihara
pelestarian hutan, dengan cara :
1. Reboisasi yaitu
menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul. Contohnya reboisasi di gunung
kidul, reboisasi dilampung, reboisasi di lebak, dll
2. Melakukan tebang
pilih yaitu menebang pohon dengan kriteria-kriteria tertentu. Contohnya:
menebang pohon jati yang diameternya sudah 75 cm.
3. Menghindari
kebakaran hutan
Contoh untuk menghindari kebakaran hutan dapat
dilakukan dengan memberi pengarahan pada masyarakat agar tidak membakar lahan
disekitar hutan. Memberi pelatihan pada masyarakat cara-cara pemadaman
kebakaran hutan jika ada kebakaran hutan.
4. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan
Berpindah-pindah
Terkadang para petani
tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah.Mereka akan mencari lahan pertanian
baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung
jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus.Sebaiknya lahan pertanian
dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak
produktif lagi.
5.Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan /
Jagawana
Dengan menempatkan
satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan
lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan
diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset /
harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya
demi anak cucu di masa yang akan datang.
6. Menetapkan Daerah Perlindungan Alam
Contoh daerah
perlindungan Alam di Indonesia :
1.
Taman hutan raya dan hutan wisata
2.
Cagar Alam
3.
Taman nasional
7. Merehabilitasi Satwa Langka
Contoh
:
Merehabilitasi orang utan yang dipelihara oleh perorangan dan disita oleh negara kemudian dikembalaikan lagi kehabitatnya. Sebelum dikembalikan direhabilitasi dulu agar orang utan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan hutan sebagai habitat aslinya. Pusat rehabilitasi orang utan yaitu di Samboja, Tanjung Pinang dan Bukit Lawang .
Merehabilitasi orang utan yang dipelihara oleh perorangan dan disita oleh negara kemudian dikembalaikan lagi kehabitatnya. Sebelum dikembalikan direhabilitasi dulu agar orang utan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan hutan sebagai habitat aslinya. Pusat rehabilitasi orang utan yaitu di Samboja, Tanjung Pinang dan Bukit Lawang .
Penangkaran
satwa dan tumbuhan langka. Satwa langka dapat ditangkarkan dikebun binatang
atau tempat penangkaran yang ditunjuk. Jika populasi sudah banyak, sebagian
dilepaskan lagi dihabiatat aslinya. Tumbuhan langka dapat ditangkarkan dikebun
raya atau tempat konsevasi alam lainya. Pembiakan diluar habitat aslinya
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari data-data diatas dapat disimpulakan bahwa ekosistem terutama ekosisistem hutan bukan hanya komponen biotik tetapi komponen abiotik juga sangat mempengaruhi ekosistem jika salah satu komponen ekosistem tersebut punah, maka komponen ekosistem lainnya akan terganggu, lama kelamaan maka semuanya juga akan ikut punah. Jika ekosistem sampai punah manusia juga akan punah. Untuk menghindari hal tersebut, kita harus melestarikan ekosistem terutama ekosistem hutan.
Dari data-data diatas dapat disimpulakan bahwa ekosistem terutama ekosisistem hutan bukan hanya komponen biotik tetapi komponen abiotik juga sangat mempengaruhi ekosistem jika salah satu komponen ekosistem tersebut punah, maka komponen ekosistem lainnya akan terganggu, lama kelamaan maka semuanya juga akan ikut punah. Jika ekosistem sampai punah manusia juga akan punah. Untuk menghindari hal tersebut, kita harus melestarikan ekosistem terutama ekosistem hutan.
2.
Saran
1. Kita harus dapat menjaga kelestarian hutan denga tidak menebang pohon secara sembarangan.
1. Kita harus dapat menjaga kelestarian hutan denga tidak menebang pohon secara sembarangan.
2. Mengdakan reboisasi
pada hutan yang gundul.
3. Menjaga mahluk
hidup yang ada dihutan.
DAFTAR PUTAKA
Hamdani. 2007. Bagan Rantai Makanan dalam
Ekosistem Hutan Hujan. Avaiable at : http://en.forkus.com/l/contoh-bagan-rantai-makanan-dalam-ekosistem-hutan-hujan.htm.
Accesed march 2010.
Kirana Candra, Pramudyanti IR. 2006. Kreatif : Biologi untuk Kelas XI. Klaten : CV Viva Pakarindo.
Praweda. 2006. Biologi : Rantai Makanan. Aviable at : http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/bebas/v12/sponsor/Sponsor-pendamping/Praweda/Biologi/0030%20Bio%201-7a.htm. Accesed march 2010.
Sartifa Ulfa. 2009. Lingkungan : Ekosistem. Aviable at : http://hend-learning.blogspot.com/2009/05/ekosistem.html. Accesed march 2010
Surata SPK. 2009. Ekologi Umum : Sebuah Pendekatan Lokal.Pelawa Sari.
Kirana Candra, Pramudyanti IR. 2006. Kreatif : Biologi untuk Kelas XI. Klaten : CV Viva Pakarindo.
Praweda. 2006. Biologi : Rantai Makanan. Aviable at : http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/bebas/v12/sponsor/Sponsor-pendamping/Praweda/Biologi/0030%20Bio%201-7a.htm. Accesed march 2010.
Sartifa Ulfa. 2009. Lingkungan : Ekosistem. Aviable at : http://hend-learning.blogspot.com/2009/05/ekosistem.html. Accesed march 2010
Surata SPK. 2009. Ekologi Umum : Sebuah Pendekatan Lokal.Pelawa Sari.
terima kasih buat tulisan yang menambah pengetahuan kita
ReplyDeletesemoga bermanfaat
salam super
aku bantu tulisan yang menginspirasi buat kita semua:
http://suksesbisniski.blogspot.com/
Terimakasih sangat membantu sekali
ReplyDelete